Apa Itu Lean Six Sigma?

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, perusahaan dituntut untuk bekerja lebih cepat, lebih efisien, dan lebih akurat. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah Lean Six Sigma. Tapi sebelum memahami apa itu Lean Six Sigma, kita perlu mengenal dulu dua komponen utamanya, yaitu Lean dan Six Sigma.

Photo by Pixabay

Apa Itu Lean?

Lean adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada menghilangkan pemborosan (waste) dalam proses, sambil tetap memberikan nilai maksimal bagi pelanggan. Konsep ini berasal dari Toyota Production System dan telah digunakan secara luas di berbagai industri.

Lean membantu organisasi mempercepat alur kerja, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi tanpa harus menambah sumber daya.

Ada 7 jenis pemborosan menurut Lean (7 Wastes):

  1. Overproduction (produksi berlebih)
  2. Waiting (waktu tunggu)
  3. Transport (perpindahan tidak perlu)
  4. Overprocessing (proses berlebihan)
  5. Inventory (stok berlebih)
  6. Motion (gerakan tidak efisien)
  7. Defects (cacat atau kesalahan)

Contoh penggunaan Lean: Menyederhanakan alur pengajuan lembur yang sebelumnya melewati banyak meja dan tanda tangan, sehingga proses menjadi lebih cepat dan efisien.

Apa Itu Six Sigma?

Six Sigma adalah metodologi berbasis data yang bertujuan untuk mengurangi variasi dan menghilangkan cacat (defects) dalam suatu proses. Tujuannya adalah mencapai kualitas yang sangat tinggi, dengan hanya 3,4 cacat per satu juta kesempatan.

Metodologi ini pertama kali dikembangkan oleh Motorola pada tahun 1980-an. Tokoh kunci di balik pengembangannya adalah Bill Smith, seorang insinyur di Motorola yang menyadari bahwa banyak kegagalan produk berasal dari variasi proses. Ia menciptakan Six Sigma sebagai pendekatan sistematis untuk mengatasi hal ini. Metodologi ini kemudian dipopulerkan secara besar-besaran oleh Jack Welch, CEO General Electric (GE), yang menjadikannya bagian dari strategi bisnis perusahaan.

Metode utama dalam Six Sigma adalah DMAIC, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Saya akan membahas hal ini secara mendalam di tulisan lainnya.

Six Sigma digunakan untuk:

  • Meningkatkan kualitas produk atau layanan
  • Meningkatkan konsistensi hasil
  • Mengurangi kesalahan dan ketidaksesuaian dalam proses

Contoh penggunaan Six Sigma: Menganalisis penyebab seringnya terjadi kesalahan input data pelanggan, lalu memperbaiki sistemnya agar lebih akurat dan konsisten.

Jadi, Apa Itu Lean Six Sigma?

Lean Six Sigma adalah gabungan dari dua pendekatan, yaitu Lean dan Six Sigma. Dengan menggabungkan efisiensi dari Lean dan presisi dari Six Sigma, pendekatan ini menjadi strategi yang kuat untuk menyempurnakan proses bisnis secara menyeluruh.

Tujuan Lean Six Sigma:

  • Menghilangkan pemborosan dalam proses (Lean)
  • Mengurangi variasi dan cacat (Six Sigma)
  • Menciptakan proses yang cepat dan akurat

Keunggulan Lean Six Sigma:

  • Pendekatan praktis berbasis data
  • Cocok untuk perbaikan operasional di semua level
  • Memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan organisasi

Contoh penggunaan Lean Six Sigma: Dalam proses rekrutmen karyawan, Lean digunakan untuk menyederhanakan proses seleksi, sementara Six Sigma diterapkan untuk mengurangi kesalahan dalam penilaian kandidat dan memastikan hasil rekrutmen yang konsisten dan berkualitas.

Kesimpulan

Lean dan Six Sigma masing-masing memiliki kekuatan unik. Lean membuat proses lebih efisien, Six Sigma membuatnya lebih akurat dan konsisten. Ketika digabungkan dalam Lean Six Sigma, organisasi mendapatkan pendekatan komprehensif untuk mencapai perbaikan proses yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

Salam sukses bermanfaat…

*) Dielaborasi dengan bantuan GenAI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top