Tulisan ini membahas Standar 13.4 Kriteria Evaluasi, Prinsip 13 Merencanakan Penugasan Secara Efektif, Domain V Melaksanakan Jasa Audit Internal. Sebagaimana dalam Global Internal Audit Standar (GIAS) yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) pada tahun 2024.
Dalam proses audit internal, penggunaan kriteria evaluasi yang tepat merupakan hal yang esensial untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan kesesuaian suatu aktivitas terhadap tujuan organisasi. Kriteria berfungsi sebagai tolok ukur untuk membandingkan kondisi aktual dengan kondisi yang diharapkan. Melalui Standar 13.4, auditor internal diharuskan untuk mengidentifikasi dan menggunakan kriteria yang paling relevan agar hasil penugasan dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Persyaratan
- Auditor internal harus menetapkan kriteria evaluasi yang sesuai dengan aktivitas yang direviu berdasarkan tujuan dan ruang lingkup penugasan.
- Untuk jasa advisori, penentuan kriteria mungkin tidak diperlukan, tergantung pada kesepakatan dengan pemangku kepentingan.
- Auditor internal harus menilai kecukupan kriteria yang telah ditetapkan oleh dewan dan manajemen senior, untuk memastikan bahwa:
- Kriteria tersebut mampu mengukur pencapaian tujuan dan sasaran aktivitas.
- Jika kriteria dinilai memadai, maka auditor menggunakannya dalam proses evaluasi.
- Jika kriteria tidak memadai, auditor harus mengidentifikasi kriteria tambahan atau alternatif melalui diskusi dengan dewan dan/atau manajemen senior.
Pertimbangan Penerapan
Dalam praktiknya, auditor internal perlu menerapkan pertimbangan profesional untuk menentukan kecukupan dan relevansi kriteria evaluasi. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah:
- Identifikasi awal kriteria dilakukan selama tahap pengumpulan informasi dan perencanaan penugasan.
- Auditor internal perlu fokus pada kriteria yang paling relevan dan praktis, yang mencerminkan kondisi ideal dari aktivitas yang direviu.
- Auditor membandingkan kriteria dengan kondisi aktual, untuk menilai kesesuaian atau perbedaan antara harapan dan kenyataan.
- Contoh: jika tujuan audit adalah menilai efektivitas pengendalian, maka kriteria dapat berupa hasil atau output yang diharapkan dari proses pengendalian, sedangkan kondisi ditentukan oleh hasil aktual di lapangan.
Kriteria yang memadai penting untuk:
- Mengidentifikasi temuan potensial akibat adanya perbedaan antara kondisi aktual dan kondisi ideal.
- Menentukan signifikansi temuan serta menyusun kesimpulan audit yang bermakna.
- Memberikan dasar objektif dalam proses evaluasi dan pelaporan.
Kriteria yang memadai biasanya memiliki karakteristik berikut:
- Relevan, selaras dengan tujuan organisasi dan aktivitas yang diaudit.
- Dapat diandalkan, memberikan hasil perbandingan yang objektif.
- Spesifik dan praktis, sehingga dapat digunakan untuk analisis yang konsisten.
Contoh sumber kriteria yang umum digunakan:
- Internal: kebijakan, prosedur, indikator kinerja utama (KPI), atau target organisasi.
- Eksternal: undang-undang, peraturan, kontrak, dan persyaratan regulator.
- Praktik otoritatif: standar industri, kerangka kerja profesional, dan panduan teknis.
- Praktik organisasi yang matang, yang sudah diterima secara luas dalam entitas tersebut.
- Ekspektasi berdasarkan desain pengendalian.
- Prosedur informal, yang meskipun tidak terdokumentasi, diakui secara operasional.
Selain itu, auditor internal sebaiknya:
- Memeriksa praktik terbaik (best practice) untuk membandingkan kriteria organisasi dengan standar eksternal.
- Menggunakan pertimbangan profesional untuk mengidentifikasi apakah kriteria yang digunakan cukup rinci.
- Berdiskusi dengan manajemen untuk mengembangkan kriteria baru bila yang ada dianggap tidak memadai.
- Bila kriteria yang memadai belum ditetapkan, auditor dapat memberikan rekomendasi agar organisasi mengadopsi kriteria yang diidentifikasi selama audit.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, auditor sebaiknya:
- Menginformasikan kriteria yang digunakan kepada manajemen sebelum penugasan.
- Mendokumentasikan kesepakatan mengenai kriteria untuk menghindari penolakan atau perbedaan interpretasi di kemudian hari.
Contoh Bukti Kesesuaian
Bukti-bukti yang menunjukkan kesesuaian terhadap Standar 13.4 dapat berupa:
- Kertas kerja audit yang memuat:
- Sumber kriteria yang dipertimbangkan.
- Proses yang digunakan untuk menilai kecukupan kriteria.
- Dokumentasi komunikasi, seperti:
- Risalah rapat, memo perencanaan, atau email yang menunjukkan diskusi antara auditor dengan manajemen/dewan mengenai kriteria evaluasi.
Standar 13.4 menegaskan bahwa keberhasilan audit internal sangat bergantung pada penetapan kriteria evaluasi yang tepat dan memadai. Kriteria menjadi acuan objektif dalam menilai efektivitas, efisiensi, serta kepatuhan suatu aktivitas terhadap kebijakan dan regulasi. Dengan menerapkan standar ini secara disiplin, auditor internal dapat menyajikan hasil evaluasi yang valid dan memperkuat fungsi audit internal sebagai mitra strategis organisasi dalam meningkatkan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal.
Salam sukses bermanfaat…
*) Referensi: GIAS IIA
*) Dielaborasi dengan bantuan GenAI