Apa Arti Sukses Menurut Versimu?

Di tengah hiruk pikuk media sosial, kesuksesan kerap terlihat seperti deretan pencapaian gemerlap. Seperti, promosi jabatan, rumah minimalis yang estetik, liburan ke luar negeri, atau pesta pernikahan mewah dengan angle kamera sinematik. Standar sukses menjadi semacam daftar checklist sosial yang harus dipenuhi sebelum usia tertentu.

Namun, pertanyaan mendasarnya jarang diajukan, apakah itu benar-benar definisi sukses yang berlaku untuk semua orang?

Photo by Gemini

Sukses Bukan Satu Ukuran untuk Semua

John C. Maxwell dalam bukunya Your Roadmap for Success menekankan bahwa sukses bukan sekadar pencapaian akhir, melainkan sebuah perjalanan. Sukses sejati tidak ditentukan oleh seberapa tinggi posisi seseorang atau seberapa banyak kekayaannya, melainkan oleh seberapa dalam seseorang memahami tujuannya, terus bertumbuh, dan memberi dampak positif pada orang lain.

Maxwell menyusun tiga elemen inti yang membentuk kesuksesan:

1. Mengetahui Tujuan Hidup

Tanpa mengetahui tujuan, kita seperti kapal tanpa kemudi, terombang-ambing tanpa arah. Tujuan ini bukan melulu soal ambisi besar yang muluk-muluk. Bisa jadi, tujuan hidupmu adalah menjadi orang tua yang baik, berkontribusi dalam komunitas, atau mengembangkan bakat tertentu. Mengenali tujuan ini akan memberimu arah dan motivasi yang kuat untuk melangkah.

2. Bertumbuh untuk Mencapai Potensi Maksimal

Ini adalah bagian di mana kita dituntut untuk terus berkembang. Sukses bukanlah pencapaian statis, melainkan proses dinamis di mana kita tidak pernah berhenti belajar, berlatih, dan meningkatkan diri.

Ini bisa berarti membaca buku baru, mengikuti kursus, mencoba hal-hal yang menantang, atau bahkan sekadar merenungkan pelajaran dari kegagalan.

3. Memberi Kontribusi Positif untuk Orang Lain

Nah, ini dia poin yang seringkali terlupakan. Sukses sejati, menurut Maxwell, tidak hanya berpusat pada diri sendiri. Kesuksesan yang otentik adalah ketika kita bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.

Ini bisa dalam bentuk menolong sesama, berbagi ilmu, menginspirasi, atau bahkan sekadar menjadi pendengar yang baik. Ketika kita memberikan manfaat bagi orang lain, kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan jauh lebih besar dan bermakna.

Setiap Orang Punya Definisi Sukses Versinya Sendiri

Masalah muncul ketika masyarakat mengadopsi definisi sukses secara massal. Akibatnya, banyak orang merasa gagal hanya karena belum mencapai standar eksternal tertentu. Padahal, sukses bisa berarti hal-hal yang sederhana tapi bermakna:

  • Membesarkan anak-anak yang bahagia.
  • Menjalani hidup sesuai nilai dan prinsip pribadi.
  • Membangun hubungan yang sehat.
  • Menemukan kedamaian setelah bertahun-tahun dikejar ambisi yang bukan milik sendiri.

Semua itu layak disebut sukses, meski tak terlihat spektakuler di linimasa media sosial.

Alih-alih mengejar versi sukses orang lain, ada baiknya mulai menyusun ulang arti sukses secara personal. Pertanyaan-pertanyaan seperti berikut bisa menjadi awal:

  • Apa yang membuat hidup terasa bermakna?
  • Kapan terakhir kali merasa puas atas suatu pencapaian, meskipun tidak diakui banyak orang?
  • Jika tidak ada ekspektasi dari luar, seperti apa kehidupan yang ideal?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu bisa menjadi kompas yang menunjukkan arah perjalanan sukses yang lebih otentik.

Penutup

Kesuksesan sejati adalah perjalanan yang dijalani dengan selaras antara tujuan, pertumbuhan, dan kontribusi. Tidak ada keharusan untuk sampai lebih cepat dari orang lain. Tidak perlu menyesuaikan langkah hanya demi terlihat sukses di mata publik.

Setiap orang berhak menentukan sendiri arti suksesnya. Dan mungkin, definisi itu tidak akan ditemukan dalam sorotan, tapi dalam keheningan dan kejujuran kepada diri sendiri.

Salam sukses bermanfaat…

*) Dielaborasi dengan bantuan GenAI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top