Pernah merasa hidup seperti jalan di tempat? Sudah berusaha keras, tapi tetap saja ada perasaan gagal, tidak cukup baik, atau tidak pantas bahagia? Mungkin jawabannya bukan terletak pada keadaan luar, tapi pada apa yang diam-diam berputar di dalam kepalamu setiap hari.

Pernah nggak, kamu bangun pagi tapi merasa lelah… bahkan sebelum ngapa-ngapain? Rasanya seperti tubuh bergerak, tapi hati kosong. Rutinitas jalan terus, tapi semangat seperti menguap entah ke mana. Kalau kamu sedang merasa seperti itu, mungkin bukan tubuhmu yang lelah, tapi hatimu kehilangan arah. Dan menurut Ken Blanchard dan Jesse Lyn Stoner dalam buku Full Steam

Apakah kamu sering merasa hidup berjalan begitu-begitu saja, tanpa arah yang jelas? Bangun pagi, kerja, pulang, scroll medsos, lalu tidur. Besoknya, ulang lagi. Rutinitas terus berjalan, tapi di dalam hati, ada yang kosong. Seperti sedang berjalan jauh, tapi nggak tahu mau ke mana. Dan makin lama, makin lelah.

Pola pikir adalah fondasi dari cara kita menjalani hidup. Ia memengaruhi bagaimana kita melihat diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Ketika pola pikir kita dipenuhi dengan pikiran negatif, kita cenderung merasa tidak mampu, pesimis, dan mudah menyerah. Sebaliknya, pola pikir positif membuka ruang untuk pertumbuhan, harapan, dan tindakan yang membangun.

Kepercayaan diri adalah fondasi dari banyak hal dalam hidup. Mulai dari cara kita berbicara, mengambil keputusan, hingga bagaimana kita menghadapi tantangan. Namun, membangun kepercayaan diri bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Ia adalah hasil dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.

Keraguan diri adalah perasaan yang hampir semua orang pernah alami. Ia muncul saat kita merasa tidak cukup baik, tidak cukup pintar, atau tidak cukup layak untuk mencapai sesuatu. Meski wajar, keraguan diri bisa menjadi penghalang besar dalam meraih potensi dan kesuksesan.

Menetapkan tujuan adalah langkah awal menuju kesuksesan. Namun, tidak semua tujuan membawa kita ke arah yang benar. Dalam buku You Can Win, Shiv Khera menekankan pentingnya menetapkan tujuan yang jelas, terukur, dan realistis. Ia percaya bahwa tujuan yang baik adalah fondasi dari tindakan yang efektif.