Prompt Engineering untuk Auditor Internal

Kita hidup di era yang cepat berubah. Teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), bukan lagi sekadar alat bantu, tapi sudah menjadi mitra kerja. Bagi auditor internal, ini bukan ancaman, melainkan peluang.

Salah satu keterampilan baru yang makin penting di era AI adalah prompt engineering. Istilah ini mungkin terdengar teknis, tapi pada dasarnya, ini hanya soal bagaimana menyusun perintah atau instruksi yang tepat agar AI memberikan jawaban yang akurat dan berguna.

Photo by Gemini

Apa Itu Prompt Engineering?

Prompt engineering adalah seni dan teknik menyusun perintah teks (prompt) saat menggunakan AI seperti ChatGPT, Gemini, atau Copilot agar hasil yang didapat sesuai harapan.

Bayangkan kamu sedang bekerja dengan asisten superpintar. Kalau kamu bilang, “tolong bantu audit,” asistenmu akan bingung harus mulai dari mana. Tapi kalau kamu bilang, “buatkan program audit untuk proses pengadaan barang, dengan tujuan audit, risiko, kontrol, dan prosedur,” maka hasilnya akan jauh lebih tepat.

Dalam dunia audit internal yang menuntut ketelitian dan efisiensi, kemampuan menyusun prompt ini bisa menjadi game changer.

Kenapa Auditor Perlu Belajar Prompt Engineering?

Karena pekerjaan kita penuh dengan struktur, seperti tujuan, risiko, kontrol, dokumentasi, temuan, dan rekomendasi. Semua itu bisa dibantu oleh AI, asal kita tahu cara memintanya dengan benar.

Beberapa manfaat nyata bagi auditor internal yang menguasai prompt engineering:

  • Menghemat waktu saat menyusun dokumen audit.
  • Mempercepat proses penulisan laporan dan permintaan data.
  • Mendapatkan ide awal untuk risk-control matrix, checklist, atau program audit.
  • Membantu proses pembelajaran.

Prinsip Dasar Prompt Engineering

Sebelum mulai menulis prompt, berikut beberapa prinsip dasar yang akan sangat membantu:

  • Jelas dan Spesifik. Hindari perintah umum seperti “buatkan laporan audit.” Lebih baik: “buatkan temuan audit tentang keterlambatan pembayaran vendor, gunakan format 5C.”
  • Gunakan Struktur yang Kamu Kenal. Seperti format temuan (5C), 5W1H, COSO, atau program audit berbasis risiko.
  • Berikan Konteks. Misalnya, “Saya auditor internal di perusahaan logistik.” Ini membuat AI lebih presisi dalam memberikan saran.
  • Eksperimen dan Koreksi. Prompt engineering adalah proses iteratif. Kalau hasil belum sesuai, ubah atau perjelas instruksi.
  • Tentukan Format Output yang Diinginkan. Misalnya: “Tampilkan dalam tabel,” atau “Uraikan dalam 5 poin.”

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu akan lebih mudah mendapatkan output yang benar-benar relevan dan siap digunakan.

Contoh Prompt dalam Audit Internal

Berikut beberapa contoh prompt yang bisa kamu gunakan (atau modifikasi sesuai konteks):

1. Menyusun Risk-Control Matrix

“Buatkan risk-control matrix untuk proses pembelian barang. Tampilkan dalam format tabel berisi: risiko, kontrol yang dibutuhkan, dan uji audit yang dapat dilakukan.”

2. Membuat Temuan Audit

“Tulis draft temuan audit terkait pembayaran vendor yang terlambat. Gunakan format: kondisi, kriteria, sebab, akibat, rekomendasi.”

3. Merancang Pertanyaan Interview

“Susun 10 pertanyaan interview untuk manajer gudang terkait kontrol atas barang retur.”

4. Menyederhanakan Regulasi

“Ringkas ketentuan ISO 27001 terkait kontrol akses dalam 5 poin yang mudah dipahami oleh auditor junior.”

5. Menerjemahkan atau Mengubah Gaya Bahasa

“Ubah teks berikut menjadi gaya bahasa laporan audit profesional. (lalu masukkan teksnya)”

6. Membuat Checklist Observasi Lapangan

“Buatkan checklist observasi lapangan untuk audit kebersihan dan keselamatan kerja di gudang logistik.”

7. Draft Email Permintaan Dokumen Audit

“Tulis email profesional untuk meminta dokumen pendukung proses klaim biaya perjalanan dari bagian keuangan. Gunakan nada sopan, jelas, dan langsung ke tujuan.”

AI Bukan Pengganti Auditor

Meski banyak kemampuan, AI tidak bisa menggantikan profesionalisme, skeptisisme, dan intuisi auditor. Tapi AI bisa jadi alat bantu luar biasa kalau kita tahu cara memandunya.

Prompt engineering adalah bahasa komunikasi antara manusia dan mesin. Dan sebagai auditor yang terbiasa berpikir sistematis dan logis, kita punya bekal alami untuk menguasainya.

Penutup

Transformasi digital sudah berjalan. Auditor internal tidak cukup hanya memahami kontrol dan risiko, tapi juga harus tahu bagaimana berkolaborasi dengan teknologi. Prompt engineering adalah jembatan ke sana.

Mulailah dengan mencoba. Buat satu prompt hari ini. Lihat hasilnya. Koreksi. Ulangi. Lama-lama kamu akan tahu, mana yang bekerja dan mana yang perlu diubah.

Salam sukses bermanfaat…

*) Dielaborasi dengan bantuan GenAI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top