7 Cara GenAI Membantu Auditor Internal

Teknologi kecerdasan buatan generatif (GenAI) kini mulai masuk ke dunia audit internal. Bukan sekadar tren, tapi benar-benar diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.

Salah satu contoh nyata datang dari WestRock, perusahaan global di bidang pengemasan. Mereka mengintegrasikan GenAI ke dalam proses audit internal. Hasilnya? Produktivitas meningkat, proses audit lebih efisien, dan auditor bisa lebih fokus pada hal-hal yang bernilai tambah.

Photo by Gemini

Berikut tujuh cara bagaimana GenAI membantu auditor internal berdasarkan pengalaman tim audit internal WestRock, sebagaimana ditulis dalam artikel Wall Street Journal – Deloitte:

1. Menyusun Tujuan Audit

Biasanya, auditor perlu menyusun tujuan audit berdasarkan risiko, proses bisnis, dan harapan manajemen. Proses ini bisa memakan waktu jika harus dimulai dari nol. Di WestRock, GenAI digunakan untuk menyusun tujuan audit (audit objectives) awal berdasarkan konteks audit. Auditor kemudian hanya perlu meninjau dan menyesuaikan.

Dengan bantuan GenAI, auditor tidak hanya bekerja lebih cepat, tetapi juga mendapatkan inspirasi dari perspektif yang mungkin luput dalam pendekatan konvensional.

2. Mengembangkan Langkah-Langkah Audit

Setelah tujuan audit disusun, langkah berikutnya adalah menentukan pendekatan. GenAI membantu mengembangkan langkah-langkah audit (audit approach steps) yang sesuai dengan tujuan dan risiko audit. Ini mempercepat tahap perencanaan dan membantu menciptakan struktur audit yang sistematis sejak awal.

3. Membuat Matriks Risiko dan Kontrol

Penyusunan risk and control matrices sering kali menjadi pekerjaan yang repetitif. GenAI dapat menghasilkan draf awal dengan menghubungkan area audit tertentu dengan risiko-risiko umum dan kontrol yang lazim digunakan. Auditor cukup menyesuaikan konten agar sesuai dengan kondisi organisasi.

Ini sangat berguna untuk mempercepat pekerjaan dan menjaga konsistensi antardokumen audit.

4. Merancang Program Audit

Audit program adalah inti dari pelaksanaan audit. Di WestRock, GenAI digunakan untuk menyusun draf program audit berdasarkan konteks audit. GenAI tidak menggantikan keahlian auditor dalam menentukan prosedur pengujian, tetapi membantu mempercepat proses perancangan awal dan memberikan opsi tambahan yang bisa dipertimbangkan.

5. Mengusulkan Alat atau Skrip Teknologi

Audit modern sering kali melibatkan alat bantu analisis data atau skrip otomatisasi. Di sinilah GenAI tampil sebagai “asisten digital”. Berdasarkan jenis audit atau data yang tersedia, GenAI bisa menyarankan tools atau skrip teknologi seperti Excel macros, Python script, atau alat analisis seperti IDEA/ACL.

6. Menyusun Daftar Permintaan

Salah satu interaksi penting auditor dengan auditee adalah menyusun dan mengirimkan request list atau daftar dokumen dan data yang dibutuhkan. GenAI membantu menyusun permintaan dengan struktur yang jelas, dan lengkap.

7. Membantu Penyusunan Laporan Audit

Tahap pelaporan audit bisa menjadi proses panjang, apalagi jika draf laporan harus direvisi berkali-kali. GenAI membantu menyusun narasi laporan audit berdasarkan temuan dan rekomendasi, dengan gaya bahasa yang konsisten dan profesional. Hasilnya, laporan akhir bisa diselesaikan lebih cepat, lebih rapi, dan lebih seragam antarproyek.

Keamanan adalah Faktor Kritis dalam Penerapan GenAI

Aspek keamanan menjadi perhatian utama saat memanfaatkan GenAI dalam proses audit internal. Berikut beberapa poin penting yang diangkat dalam artikel tersebut:

1. Penggunaan Platform GenAI yang Aman dan Terkontrol

WestRock tidak menggunakan GenAI publik seperti ChatGPT bebas untuk pekerjaan audit internal. Mereka bekerja sama dengan vendor teknologi untuk membangun platform internal yang aman dan terkunci, khusus untuk keperluan audit.

2. Mitigasi Risiko Kebocoran Data Sensitif

Karena audit melibatkan data keuangan, transaksi, dan informasi operasional yang bersifat rahasia, GenAI yang digunakan tidak boleh menyimpan, memproses, atau mengirim data ke pihak ketiga tanpa kontrol penuh dari organisasi.

Solusinya adalah data yang digunakan diolah di lingkungan cloud internal atau private cloud, dengan kebijakan akses yang ketat.

3. Penerapan Pengawasan Manusia

Walaupun GenAI menyusun draft dokumen, daftar kontrol, atau laporan audit, semua hasil tetap harus direview dan disetujui oleh auditor manusia. Ini bagian dari kontrol kualitas dan untuk menghindari ketergantungan penuh pada sistem otomatis.

4. Kontrol Prompt

WestRock mengembangkan pustaka prompt yang terstandarisasi untuk mencegah kesalahan input atau penggunaan yang bisa menyebabkan eksposur data secara tidak sengaja. Dengan prompt yang terkendali, auditor tetap kreatif tapi dalam batasan aman.

5. Evaluasi dan Iterasi Berbasis Risiko

Penggunaan GenAI dilakukan secara bertahap dan iteratif, dimulai dari use case yang risikonya lebih rendah (misalnya membuat draft program audit), sebelum ke area yang lebih sensitif seperti penyusunan laporan atau penilaian risiko.

Bukan Menggantikan Auditor, Tapi Mendukung

GenAI bukan tentang menggantikan auditor internal. Sebaliknya, ia menjadi alat bantu yang mempercepat pekerjaan teknis, sehingga auditor bisa lebih fokus pada analisis, diskusi risiko, dan komunikasi strategis dengan manajemen.

Seperti yang disampaikan oleh Paul McClung, VP Internal Audit WestRock, penerapan GenAI telah memungkinkan tim audit menjadi lebih produktif tanpa mengorbankan kualitas atau keamanan data.

Salam sukses bermanfaat…

Referensi:

*) Dielaborasi dengan bantuan GenAI. Untuk informasi selengkapnya, silakan membaca artikelnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top